Sunday, February 21, 2021

Periodisasi Masa Praaksara

 A. Periodisasi secara Geologis

Proses perubahan bumi terbagi atas beberapa fase-fase atau zaman. Perubahan dari satu zaman ke zaman berikutnya memakan waktu yang lama, sampai jutaan tahun.Menurut para ahli geologi, sejarah perkembangan bumi terbagi menjadi empat periode, yaitu

1) Zaman Arkaikum

Zaman Arkaikum merupakan zaman tertua, zaman ini berlangsung kirakira sejak 2.500 juta tahun yang lalu. Pada waktu itu kulit bumi masih sangat panas, sehingga belum terdapat kehidupan diatasnya.

2) ) Zaman Palaeozoikum

Zaman kehidupan tua, berlangsung kira-kira sejak 340 juta tahun yang lalu. Zaman ini sudah ditandai dengan munculnya tanda-tanda kehidupan, antara lain munculnya binatang-binatang kecil yang tidak bertulang punggung, berbagai jenis ikan, amfibi dan reptil. 

3) Zaman Mesozoikum

Zaman kehidupan pertengahan, berlangsung sejak kira-kira 140 juta tahun lalu.Pada zaman ini, kehidupan di bumi makin berkembang. Binatang-binatang mencapai bentuk tubuh yang besar sekali.Kita mengenalnya sebagai Dinosaurus. Di samping itu, juga mulai muncul berbagai jenis burung. Zaman mesozoikum disebut pula dengan zaman reptil karena pada zaman ini jenis binatang reptil yang paling banyak ditemukan.

4) 4) Neozoikum atau Kenozoikum

Zaman kehidupan baru, berlangsung sejak kira- kira 60 juta tahun yang lalu. Zaman ini dibagi menjadi dua, yaitu zaman tertier dan zaman kuartier.

a. Zaman Tertier

Pada zaman tertier jenis-jenis reptil besar mulai punah dan bumi umumnya dikuasai oleh hewan-hewan besar yang menyusui. Contohnya adalah jenis gajah purba (mammuthus).

b. Zaman Kuartier

Zaman kuartier berlangsung sejak kira-kira 3.000.000 tahun yang lalu. Zaman ini sangat penting bagi kita, karena merupakan awal kehidupan manusia pertama kali di muka bumi.


B. Periodisasi secara Arkeologis

Periodisasi secara arkeologis didasarkan atas hasil-hasil temuan benda-benda pening- galan yang dihasilkan oleh manusia yang hidup pada masa praaksara. Berdasarkan peneliti an terhadap benda-benda tersebut, masa praaksara dibedakan menjadi dua, yaitu zaman batu dan zaman logam.

1) Zaman Batu

Zaman batu adalah zaman ketika sebagian besar perkakas penunjang kehidupan manu- sia terbuat dari batu. Berdasarkan hasil temuan alat-alat yang digunakan dan dari cara pengerjaannya, zaman batu dibagi menjadi tiga, yaitu

a) Paleolithikum

Paleolithikum berasal dari kata Palaeo artinya tua, dan Lithos yang artinya

batu sehingga zaman ini disebut zaman batu tua. Hasil kebudayaannya banyak

ditemukan didaerah Pacitan dan Ngandong Jawa Timur.

          Zaman batu tua diperkirakan berlangsung kurang lebih 600.000 tahun

silam. Kehidupan manusia masih sangat sederhana, hidup berpindah-pindah (nomaden). Mereka memperoleh makanan dengan cara berburu, mengumpulkan buah-buahan, umbi-umbian, serta menangkap ikan.

          Alatalat yang digunakan pada zaman ini terbuat dari batu yang masih kasar dan belum diasah, seperti kapak perimbas atau alat serpih yang digunakan untuk menguliti hewan buruan, mengiris daging, atau memotong umbi-umbian.

b) Mesolithikum

Mesolithikum berasal dari kata Meso yang artinya tengah dan Lithos yang artinya batu sehingga zaman ini dapat disebut zaman batu tengah.

          Hasil kebudayaan batu tengah sudah lebih maju apabila dibandingkan hasil

kebudayaan zaman Paleolitikum (batu tua). Pada zaman ini, manusia sudah

ada yang hidup menetap sehingga kebudayaan yang menjadi ciri dari zaman

ini adalah kebudayaan Kjokkenmoddinger dan kebudayaan Abris sous Roche.   

Abris Sous Roche (abris = tinggal, sous = dalam, roche = gua)maksudnya

adalah gua-gua yang dijadikan tempat tinggal manusia purba yang berfungsi

sebagai tempat perlindungan dari cuaca dan binatang buas. 

c) Neolithikum

Neolithikum berasal dari kata Neo yang artinya baru dan Lithos yang artinya batu.Neolithikum berarti zaman batu baru. Pada zaman ini telah terjadi perubahan mendasar pada kehidupan masyarakat praaksara. Mereka mulai hidup menetap dan mampu menghasilkan bahan makanan sendiri melalui kegiatan bercocok tanam. Hasil kebudayaan yang terkenal dari zaman ini adalah kapak persegi dan kapak lonjong

          Kapak persegi berbentuknya persegi panjang dan ada juga yang berbentuk

trapesium. Kapak persegi ada yang berukuran besar ada pula yang kecil.Kapak

berukuran besar disebut dengan beliung dan fungsinya sebagai cangkul.

Adapun yang ukuran kecil disebut dengan Tarah atau Tatah dan fungsinya

sebagai alat pahat

          Kapak lonjong bentuknya lonjong. Pada ujung yang lancip ditempatkan tangkai dan pada bagian ujung yang lain diasah sehingga tajam. Kapak lonjong ada yang berukuran besar dan ada juga yang kecil. Kapak lonjong berukuran besar disebut dengan Walzenbeil dan yang kecil disebut Kleinbeil. Fungsi kapak lonjong sama dengan kapak persegi.      

d) Tradisi Megalithik

Megalithik berasal dari kata Mega yang artinya besar dan Lithos yang artinya batu.Megalithik berarti batu besar.Jadi yang dimaksud dengan tradisi megalithik adalah pendirian bangunan dari batu yang berukuran besar.Tradisi ini muncul pada zaman batu dan erat kaitannya dengan kepercayaan yang berkembang pada saat itu, yaitu pemujaan tehadap roh nenek moyang. Jenis-jenis bangunan megalithik antara lain sebagai berikut.

1). Menhir adalah bangunan berupa batu tegak atau tugu yang berfungsi sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang atau tanda peringatan untuk orang yang telah meninggal.

(2). Dolmen adalah bangunan berupa meja batu, terdiri atas batu lebar yang ditopang oleh beberapa batu yang lain. Dolmen berfungsi sebagai tempat persem- bahan untuk memuja arwah leluhur. Di samping sebagai tempat pemujaan, dolmen juga berfungsi sebagai pelinggih, tempat duduk untuk kepala suku atau raja.

(3). Kubur peti batu adalah tempat menyimpan mayat. Kubur peti batu ini

dibentuk dari enam buah papan batu, dan sebuah penutup peti. Papan-papan batu itu disusun secara langsung dalam lubang yang telah disiapkan terlebih dahulu, dan biasanya diletakkan membujur ke arah sungai atau gunung.

(4). Waruga merupakan peti kubur batu dalam ukuran yang kecil. Bentuknya

kubus dan bulat. Waruga banyak ditemukan di Sulawesi Tengah.

(5). Sarkofagus adalah bangunan berupa kubur batu yang berbentuk seperti lesung dan diberi tutup. Sarkofagus banyak ditemukan di daerah Bali.

(6). Punden berundak adalah bangunan bertingkat yang dihubungkan tanjakan kecil. Punden berundak berfungsi sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang.

(7). Patung. Bentuk patung masih sangat sederhana umumnya berbentuk

binatang atau manusia.

  

2) Zaman Logam

Sebagai perkembangan dari zaman batu, manusia masuk ke zaman logam. Pada zaman ini, manusia tidak hanya menggunakan bahan-bahan dari batu untuk membuat alat-alat kehidupannya, tetapi juga mempergunakan bahan dari logam, yaitu perunggu dan besi. Menurut perkembangannya, zaman logam dibedakan menjadi tiga, yaitu zaman perunggu, zaman tembaga dan zaman besi. Indonesia hanya mengalami dua zaman logam, yaitu zaman perunggu dan zaman besi. Benda-benda yang dihasilkan pada zaman ini antara lain adalah kapak corong (kapak yang menyerupai corong), nekara, moko, bejana perunggu, manik-manik, cendrasa (kapak sepatu).


C. Periodisasi berdasarkan Perkembangan Kehidupan

Masa berburu makanan dibagi menjadi dua tingkat, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana dan masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut.

1. Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan

a) Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Sederhana

Masa berburu makanan tingkat sederhana diperkirakan semasa dengan zaman paleolithikum.Manusia yang hidup pada masa ini masih rendah tingkat peradabannya. Mereka hidup mengembara, pindah dari tempat yang satu ke tempat yang lain sebagai pemburu binatang dan penangkap ikan.

(1) Kehidupan Ekonomi

Kehidupan manusia pada masa berburu dan mengumpulkan

makanan tingkat sederhana masih sangat bergantung pada alam.

(2) Kehidupan Sosial

Sesuai dengan cara memenuhi kebutuhan, manusia pada masa ini

hidupnya tidak menetap (nomaden).

(3) Kehidupan Budaya

Pada masa ini, manusia sudah mampu membuat alat-alat sederhana dari batu atau tulang dan kayu. Alat-alat yang dibuat masih berbentuk kasar.seperti, Alat-alat batu inti, terdiri kapak perimbas, kapak penetak, pahat genggam, dan kapak genggam

.

                b) Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjut

                  Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut diperkirakan semasa zaman

                  mesolithikum masa ini sudah mengalami perkembangan dibandingkan dengan masa

                  sebelumnya. Manusia mulai hidup menetap walaupun hanya untuk sementara waktu.


       2) Masa Bercocok Tanam

            Setelah tahap hidup berburu dan mengumpulkan makanan dilampaui, manusia memasuki suatu masa kehidupan yang disebut masa bercocok tanam .Masa bercocok tanam diperkirakan semasa dengan zaman Neolithikum. Pada masa ini, peradaban manusia sudah mencapai tingkatan yang cukup tinggi. Manusia sudah memiliki kemampuan mengolah alam untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan bercocok tanam dan mengembangbiakkan binatang ternak.Manusia sudah hidup menetap (segenter) dan tidak lagi berpindah-pindah seperti halnya pada masa berburu dan mengumpulkan makanan. Pada masa bercocok tanam, berkembang kepercayaan bahwa roh seseorang tidak lenyap pada saat meninggal dunia.Roh dianggap mempunyai kehidupan dialamnya sendiri. Kepercayaan terhadap roh nenek moyang memiliki kekuatan yang dapat melindungi kehidupan disebut animisme. Sedangkan kepercayaan terhadap benda-benda memiliki kekuatan gaib disebut dinamisme.


3) Masa Perundagian

Masa perundagian merupakan akhir masa praaksara di Indonesia. Kata perundagian berasal dari bahasa Bali: undagi, yang artinya adalah seseorang atau sekelompok orang atau segolongan orang yang mempunyai kepandaian atau keterampilan jenis usaha tertentu (pertukangan) misalnya pembuatan gerabah, pembuatan perhiasan, atau pembuatan sampan. Masa perundagian diperkirakan semasa dengan zaman perunggu.


No comments:

Post a Comment