Sunday, March 21, 2021

MASUKNYA KEBUDAYAAN HINDU - BUDDHA KE INDONESIA


Tahukah kamu proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha ? .... pada kesempatan ini saya akan mencoba mengulas materi tentang masuknya Hindu-Buddha ke indonesia, tentunya dibantu dengan literatur yang saya peroleh .... mari di simak ya.....

Agama Hindu-Budha pada awalnya tumbuh dan berkembang di wilayah India. Peradaban tersebut tumbuh di lembah sungai Indus, yang perkembangannya sudah terjadi kurang lebih 2000 tahun yang lalu.

Pada awalnya kebudayaan Hindu yang merupakan perpaduan antara bangsa Arya (yang merupakan sekelompok pendatang) dengan bangsa Dravida (pendukung asli kebudayaan lembah Indus). Sebagai agama, Hindu bersifat Polytheisme yaitu percaya pada banyak dewa. Dalam agama Hindu dikenal adanya 3 dewa utama yang disebut Trimurti (Brahma, Wisnu, Syiwa). Jauh setelah Hindu berkembang di India kemudian juga muncul agama dan kebudayaan Budha. Agama Budha diajarkan SidhartaGautama, putra raja Sudana dari kerajaan Kapilawastu. Agama Budha memiliki hari besar Waisak. Hari raya Waisak ini memperingati tiga peristiwa yaitu kelahirannya Sidharta, Sidartha menerima penerangan agung, dan juga wafatnya sang Budha. Agama Budha pernah berpengaruh besar di India. Agama ini mengalami perkembangan pesat di India pada masa pemerintahan raja Asoka. Pada masa pemerintahannya agama budha dijadikan sebagai agama resmi Negara.

Dalam perkembangan selanjutnya agama dan kebudayaan Hindu-Budha tidak hanya berkembang di India, namun juga ke wilayah Indonesia. Sedangakan Agama Hindu dan Buddha masuk di Indonesia sekitar abad ke 7 M, yang dibawa oleh para Rsi maupun para Bikhhu. Harun Hadiwijono mengatakan bahwa kira-kira abad ke 15 SM. nenek moyang bangsa Indonesia memasuki Indoneisa dari daratan Cina Selatan, dengan melewati dua jalur, yaitu jalur utara dan barat. Jalur utara melewati Jepang, Taiwan, Pilipin, dan menyebrang di Sulawesi, Indoneisa bagian Timur, Irian dan Melanesia, sedangakan jalur barat melewati Indo Cina, Siam, Malaya, serta menyebar di Sumatra, Jawa dan Kalimantan. Dan dari perjalan atau jalur tersebut, saya berpendapat ini merupakan salah satu cara masuknya atau berkembanganya pengaruh agama Hindu dan Buddha di Indonesia.  



Proses Masukknya Agama Hindu-Buddha ke Indonesia.

Peta Jalur Perdagangan Laut Asia Tenggara

Agama Hindu- Budha berasal dari India, yang kemudian menyebar ke Asia Timur dan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Indonesia sebagai negara kepulauan letaknya sangat strategis, yaitu terletak diantara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Indonesia dan Pasifik) yang merupakan daerah persimpangan lalu lintas perdagangan dunia. 

Awal abad Masehi, jalur perdagangan tidak lagi melewati jalur darat (jalur sutera) tetapi beralih kejalur laut, sehingga secara tidak langsung perdagangan antara Cina dan India melewati selat Malaka. Untuk itu Indonesia ikut berperan aktif dalam perdagangan tersebut. Akibat hubungan dagang tersebut, maka terjadilah kontak/hubungan antara Indonesia dengan India, dan Indonesia dengan Cina. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab masuknya budaya India ataupun budaya Cina ke Indonesia. Mengenai siapa yang membawa atau menyebarkan agama Hindu - Budha ke Indonesia, tidak dapat diketahui secara pasti, walaupun demikian para ahli memberikan pendapat tentang proses masuknya agama Hindu - Budha atau kebudayaan India ke Indonesia.

Keterlibatan bangsa Indonesia dalam kegiatan perdagangan dan pelayaran internasional tersebut menyebabkan timbulnya percampuran budaya. Misalnya saja India, negara pertama yang memberikan pengaruh kepada Indonesia, yaitu dalam bentuk budaya Hindu.

Pada permulaan tarikh masehi, di Benua Asia terdapat dua negeri besar yang tingkat peradabannya dianggap sudah tinggi, yaitu India dan Cina. Kedua negeri ini menjalin hubungan ekonomi dan perdagangan yang baik. Arus lalu lintas perdagangan dan pelayaran berlangsung melalui jalan darat dan laut. Salah satu jalur lalu lintas laut yang dilewati India-Cina adalah Selat Malaka. Indonesia yang terletak di jalur posisi silang dua benua dan dua samudera, serta berada di dekat Selat Malaka memiliki keuntungan, yaitu:

Sering dikunjungi bangsa-bangsa asing, seperti India, Cina, Arab, dan Persia,

Kesempatan melakukan hubungan perdagangan internasional terbuka lebar,

Pergaulan dengan bangsa-bangsa lain semakin luas, dan

Pengaruh asing masuk ke Indonesia, seperti Hindu-Budha.

Keterlibatan bangsa Indonesia dalam kegiatan perdagangan dan pelayaran internasional menyebabkan timbulnya percampuran budaya. India merupakan negara pertama yang memberikan pengaruh kepada Indonesia, yaitu dalam bentuk budaya Hindu. Ada beberapa teori yang dikemukakan para ahli tentang proses masuknya budaya Hindu-Buddha ke Indonesia.


Teori Masuknya Agama Hindu Ke Indonesia


1. Teori Brahmana oleh Van Leur

         Teori Brahmana dikemukakan oleh Van Leur. Menurutnya, agama hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh para pendeta ( pemuka agama ). Namun, teori ini memiliki kelemahan yaitu : Pemuka agama atau pendeta di larang keluar dan meninggalkan negeri. Peraturan ini berlaku dan di pegang teguh oleh para penganut agama Hindu di India. Dengan demikian, tidak mungkin bahwa pendeta yang menyebarkan agama Hindu di Indonesia. 


2. Teori Waisya oleh NJ.Krom

            Teori Waisya dikemukakan oleh NJ. Krom yang menyatakan bahwa golongan Waisya (pedagang) merupakan golongan terbesar yang berperan dalam menyebarkan agama dan kebudyaan Hindu-Budha. Para pedagang yang sudah terlebih dahulu mengenal Hindu-Budha datang ke Indonesia selain untuk berdagang mereka juga memperkenalkan Hindu-Budha kepada masyarakat Indonesia. Karena pelayaran dan perdagangan waktu itu bergantung pada angin musim, maka dalam waktu tertentu mereka menetap di Indonesia jika angin musim tidak memungkinkan untuk kembali. Selama para pedagang India tersebut tinggal menetap, memungkinkan terjadinya perkawinan dengan perempuan-perempuan pribumi. Dari sinilah pengaruh kebudayaan India menyebar dalam kehidupan masyarakat Indonesia.


            Teori waisya menyatakan bahwa penyebaran agama hindu ke indonesia dibawa oleh orang-orang india yang berkasta waisya. Karena mereka terdiri atas para pedagang yang datang dan kemudia menetap di indonesia. Bahkan banyak diantara para pedagang itu kawin dengan wanita indonesia.


3. Teori Ksatria

         Ada tiga pendapat dari para ahli bagaimana kebudayaan India dan agamanya menyebar ke Indonesia melalui golongan ksatria, Pendapat ksatria sangat menekankan pada semangat golongan ksatria untuk berpetualang.

a. Teori Ksatria menurut C.C Berg

            Penyebaran kebudayaan Hindu-Buddha menurut C.C Berg adalah para petualang dari golongan ksatria. Para Ksatria ini beberapa ada yang terlibat konflik perebutan wilayah antar suku-suku di Indonesia. Para ksatria ini membantu memenangkan salah satu kelompok suku yang bertikai. Sebagai rasa terimakasih atas kemenangan itu, kepala suku memberikan hadiah berupa janji akan menikahkan salah seorang putrinya. Dari teori ini memudahkan bagi para ksatria untuk menyebarkan tradisi Hindu-Buddha. Hal ini karena ia telah menikah dengan anak kepala suku, yang saat itu kepala suku memang dibapakkan oleh anggota suku. Sehingga pengaruh Hindu-Buddha mudah diterima masyarakat.

b. Teori Ksatria menurut Mookerji

               Menurut pendapatnya, justru tentara Indialah yang membawa pengaruh keberadaan Hindu-Buddha dimasa lalu. Para ksatria ini membangun koloni dan ekspansi yang terus berkembang hingga menjadi kerajaan. Para koloni ini kemudian mengadakan hubungan perdagangan dengan kerajaan di India.

c. Teori Ksatria J.L. Moens

           Teori ini lebih menitik beratkan bagaimana menghubungkan proses-proses terbentuknya kerajaan di Indonesia pada awal abad ke 5 dengan apa yang terjadi di India di waktu yang sama. Pada saat abad kelima, banyak kerajaan di India Selatan yang mengalami kehancuran. Karena dalam kehancuran, para ksatrianya melarikan diri ke Indonesia. Mereka terus berkembang di Indonesia hingga menjadi kerajaan.

Teori ini kurang meyakinkan, dan mempunyai kelemahan. Kelemahan Teori Ksatria:

1. Para ksatria tidak menguasai huruf pallawa dan Sanskerta

2. Kalau memang terjadi peristiwa penaklukan daerah di Indonesia oleh kerajaan di India, maka sudah pasti dicatatkan dalam bukti prasastinya. Namun sampai sekarang tidak ada. Kalaupun ada, misal prasasti Tanjore, yang menceritakan penaklukan kerajaan Sriwijaya oleh kerajaan Cola di India, tidak memenuhi syarat. Karena prasasti tersebut dibuat pada abad ke 11, sedangkan bukti-bukti yang harus diperlukan harus dibuat pada waktu yang jauh lebih awal.

3. Tidak ditemukan perkawinan antara penduduk pribumi dengan ksatria

Secara keseluruhan, teori-teori diatas kurang benar. Pertama, karena kebudayaan India asli telah mengalami akulturasi, sehingga kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia berbeda dengan di India. Kedua, hanya kaum Brahmana yang boleh mengajarkan agama. 


4. Teori Sudra (dikemukakan oleh Van Feber)

           Inti dari teori ini adalah bahwa masuk dan berkembangnya agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh orang-orang India yang berkasta Sudra.

Pendapat dari Van Feber adalah bahwa:

a. Orang India berkasta Sudra (pekerja kasar)menginginkan kehidupan yang lebih baik daripada mereka tinggal menetap di India sebagai pekerja kasar bahkan tak jarang mereka dijadikan sebagai budak para majikan sehingga mereka pergi ke daerah lain bahkan ada yang sampai ke Indonesia.

b. Orang berkasta sudra yang berada pada kasta terendah di India tidak jarang dianggap sebagai orang buangan sehingga mereka meninggalkan daerahnya pergi ke daerah lain bahkan keluar dari India hingga ada yang sampai ke Indonesia agar mereka mendapat kedudukan yang lebih baik dan lebih dihargai.

Bantahan ahli terhadap teori ini adalah sebagai berikut. a. Golongan Sudra tidak menguasai seluk beluk ajaran agama Hindu sebab mereka tidak menguasai bahasa Sansekerta yang digunakan dalam Kitab Suci Weda (terdapat aturan dan ajaran agama Hindu). Terlebih tidak sembarang orang dapat menyentuhnya, membaca dan mengetahui isinya.

b. Tujuan utama golongan Sudra meninggalkan India adalah untuk mendapat penghidupan dan kedudukan yang lebih baik (memperbaiki keadaan/kondisi mereka). Sehingga jika mereka ke tempat lain pasti hanya untuk mewujudkan tujuan utama mereka bukan untuk menyebarkan agama Hindu.

c. Dalam sistem kasta posisi kaum sudra ada pada kasta terendah sehingga tidak mungkin mereka mau menyebarkan agama Hindu yang merupakan milik kaum brahmana, kasta diatasnya. Jika mereka menyebarkan agama Hindu berarti akan lebih mengagungkan posisi kasta brahmana, kasta yang telah menempatkan mereka pada kasta terendah

5. Teori Arus Balik

         Teori ini dikemukakan oleh F.D.K Bosch yang menjelaskan peran aktif orang-orang Indonesia dalam penyebaran kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Menurut Bosch, yang pertama kali datang ke Indonesia adalah orang-orang India yang memiliki semangat untuk menyebarkan Hindu-Budha. Karena pengaruhnya itu, ada di antara tokoh masyarakat yang tertarik untuk mengikuti ajarannya. Pada perkembangan selanjutnya, banyak orang Indonesia sendiri yang pergi ke India untuk berziarah dan belajar agama Hindu-Budha di India. Sekembalinya di Indonesia, merekalah yang mengajarkannya pada masyarakat Indonesia yang lain. 


No comments:

Post a Comment